Pages

Kamis, 31 Maret 2011

Gaya (Fisika)

Di dalam ilmu fisika, gaya atau kakas adalah apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami percepatan.[1]. Gaya memiliki besar dan arah, sehingga merupakan besaran vektor. Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton (dilambangkan dengan N). Berdasarkan Hukum kedua Newton, sebuah benda dengan massa konstan akan dipercepat sebanding dengan gaya netto yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya.
\vec{a} =\frac{\vec{F}}{m}
Penjelasan lain yang mirip, gaya netto yang bekerja pada sebuah benda adalah sebanding dengan laju perubahan momentum yang dialaminya.[2]
\vec{F} = \frac{\mathrm{d}\vec{p}}{\mathrm{dt}} = \frac{\mathrm{d}(m \vec{v})}{\mathrm{dt}} = \frac{\mathrm{d}m}{\mathrm{dt}}\vec{v}+m\frac{\mathrm{d}\vec{v}}{\mathrm{dt}}
=\frac{\mathrm{d}m}{\mathrm{dt}}\frac{\mathrm{d}\vec{x}}{\mathrm{dt}}+m\frac{\mathrm{d}^2\vec{x}}{\mathrm{dt}^2}
Gaya bukanlah sesuatu yang pokok dalam ilmu fisika, meskipun ada kecenderungan untuk memperkenalkan ilmu fisika lewat konsep ini. Yang lebih pokok ialah momentum, energi dan tekanan. Sebenarnya, tak seorang pun dapat mengukur gaya secara langsung. Tetapi, kalau sesuatu mengatakan seseorang mengukur gaya, sedikit berpikir akan membuat seseorang menyadari bahwa apa yang diukur sebenarnya adalah tekanan (atau mungkin kemiringannya). "Gaya" yang Anda rasakan saat meraba kulit anda, misalnya, sebenarnya adalah sel syaraf tekanan Anda yang mendapat perubahan tekanan. Ukuran neraca pegas mengukur ketegangan pegas, yang sebenarnya adalah tekanannya, dll. Dalam bahasa sehari-hari gaya dikaitkan dengan dorongan atau tarikan, mungkin dikerahkan oleh otot-otot kita. Di fisika, kita memerlukan definisi yang lebih presisi. Kita mendefinisikan gaya di sini dalam hubungannya dengan percepatan yang dialami benda standar yang diberikan ketika ditempatkan di lingkungan sesuai. Sebagai benda standar kita menggunakan (atau agaknya membayangkan bahwa kita menggunakannya!) silinder platinum yang disimpan di International Bureau of Weights and Measures dekat Paris dan disebut kilogram standar. Di fisika, gaya adalah aksi atau agen yang menyebabkan benda bermassa bergerak dipercepat. Hal ini mungkin dialami sebagai angkatan, dorongan atau tarikan. Percepatan benda sebanding dengan penjumlahan vektor seluruh gaya yang beraksi padanya (dikenal sebagai gaya netto atau gaya resultan). Dalam benda yang diperluas, gaya mungkin juga menyebabkan rotasi, deformasi atau kenaikan tekanan terhadap benda. Efek rotasi ditentukan oleh torka, sementara deformasi dan tekanan ditentukan oleh stres yang diciptakan oleh gaya. Gaya netto secara matematis sama dengan laju perubahan momentum benda dimana gaya beraksi. Karena momentum adalah kuantitas vektor (memiliki besar dan arah), gaya adalah juga kuantitas vektor. Konsep gaya telah membentuk bagian dari statika dan dinamika sejak zaman kuno. Kontribusi kuno terhadap statika berpuncak dalam pekerjaan Archimedes di abad ke tiga sebelum Masehi, yang masih membentuk bagian fisika modern. Sebaliknya, dinamika Aristoteles disatukan kesalahpahaman intuisi peranan gaya yang akhirnya dikoreksi dalam abad ke 17, berpuncak dalam pekerjaan Isaac Newton. Menurut perkembangan mekanika kuantum, sekarang dipahami bahwa partikel saling mempengaruhi satu sama lain melalui interaksi fundamental, menjadikan gaya sebagai konsep yang berguna hanya pada konsep makroskopik. Hanya empat interaksi fundamental yang dikenal: kuat, elektromagnetik, lemah (digabung menjadi satu interaksi elektrolemah pada tahun 1970-an), dan gravitasi (dalam urutan penurunan kuat interaksi).

Jenis Jenis Gaya
Meskipun terdapat dengan jelas banyak tipe gaya di alam semesta, mereka seluruhnya berbasis pada empat gaya fundamental. Gaya nuklir kuat dan gaya nuklir lemah hanya beraksi pada jarak yang sangat pendek dan bertanggung jawab untuk "mengikat" nukleon tertentu dan menyusun nuklir. Gaya elektromagnetik beraksi antara muatan listrik dan gaya gravitasi beraksi antara massa. Prinsip perkecualian Pauli bertanggung jawab untuk kecenderungan atom untuk tak "bertumpang tindih" satu sama lain, dan adalah jadinya bertanggung jawab untuk "kekakuan" materi, namun hal ini juga bergantung pada gaya elektromagnetik yang mengikat isi-isi setiap atom. Seluruh gaya yang lain berbasiskan pada keempat gaya ini. Sebagai contoh, gesekan adalah perwujudan gaya elektromagnetik yang beraksi antara atom-atom dua permukaan, dan prinsip perkecualian Pauli, yang tidak memperkenankan atom-atom untuk menerobos satu sama lain. Gaya-gaya dalam pegas dimodelkan oleh hukum Hooke adalah juga hasil gaya elektromagnetik dan prinsip perkecualian Pauli yang beraksi bersama-sama untuk mengembalikan objek ke posisi keseimbangan. Gaya sentrifugal adalah gaya percepatan yang muncul secara sederhana dari percepatan rotasi kerangka acuan. Pandangan mekanika kuantum modern dari tiga gaya fundamental pertama (seluruhnya kecuali gravitasi) adalah bahwa partikel materi (fermion) tidak secara langsung berinteraksi dengan satu sama lain namun agaknya dengan mempertukarkan partikel virtual (boson). Hasil pertukaran ini adalah apa yang kita sebut interaksi elektromagnetik (gaya Coulomb adalah satu contoh interaksi elektromagnetik). Dalam relativitas umum, gravitasi tidaklah dipandang sebagai gaya. Melainkan, objek yang bergerak secara bebas dalam medan gravitasi secara sederhana mengalami gerak inersia sepanjang garis lurus dalam ruang-waktu melengkung - didefinisikan sebagai lintasan ruang-waktu terpendek antara dua titik ruang-waktu. Garis lurus ini dalam ruang-waktu dipandang sebagai garis lengkung dalam ruang, dan disebut lintasan balistik objek. Sebagai contoh, bola basket yang dilempar dari landasan bergerak dalam bentuk parabola sebagaimana ia dalam medan gravitasi serba sama. Lintasan ruang-waktunya (ketika dimensi ekstra ct ditambahkan) adalah hampir garis lurus, sedikit melengkung (dengan jari-jari kelengkungan berorde sedikit tahun cahaya). Turunan waktu perubahan momentum dari benda adalah apa yang kita labeli sebagai "gaya gravitasi". Contoh:
  • Objek berat dalam keadaan jatuh bebas. Perubahan momentumnya sebagaimana
dp/dt = mdv/dt = ma =mg (jika massa m konstan), jadi kita sebut kuantitas mg "gaya gravitasi" yang beraksi pada objek. Hal ini adalah definisi berat (W = mg) objek.
  • Objek berat di atas meja ditarik ke bawah menuju lantai oleh gaya gravitasi (yakni beratnya). Pada waktu yang sama, meja menahan gaya ke bawah dengan gaya ke atas yang sama (disebut gaya normal), menghasilkan gaya netto nol, dan tak ada percepatan. (Jika objek adalah orang, ia sesungguhnya merasa aksi gaya normal terhadapnya dari bawah.)
  • Objek berat di atas meja dengan lembut didorong dalam arah menyamping oleh jari-jari.
  • Akan tetapi, ia tidak pindah karena gaya dari jari-jari tangan pada objek sekarang dilawan oleh gaya baru gesekan statis, dibangkitkan antara objek dan permukaan meja.
  • Gaya baru terbangkitkan ini secara pasti menyeimbangkan gaya yang dikerahkan pada objek oleh jari, dan lagi tak ada percepatan yang terjadi.
  • Gesekan statis meningkat atau menurun secara otomatis. Jika gaya dari jari-jari dinaikkan (hingga suatu titik), gaya samping yang berlawanan dari gesekan statis meningkat secara pasti menuju titik dari posisi sempurna.
  • Objek berat di atas meja didorong dengan jari cukup keras sehingga gesekan statis tak dapat membangkitkan gaya yang cukup untuk menandingi gaya yang dikerahkan oleh jari, dan objek mulai terdorong melintasi permukaan meja. Jika jari dipindah dengan kecepatan konstan, ini perlu untuk menerapkan gaya yang secara pasti membatalkan gaya gesek kinetik dari permukaan meja dan kemudian objek berpindah dengan kecepatan konstan yang sama. Kecepatan adalah konstan hanya karena gaya dari jari dan gesekan kinetik saling menghilangkan satu sama lain. Tanpa gesekan, objek terus-menerus bergerak dipercepat sebagai respon terhadap gaya konstan.
  • Objek berat mencapai tepi meja dan jatuh. Sekarang objek, yang dikenai gaya konstan dari beratnya, namun dibebaskan dari gaya normal dan gaya gesek dari meja, memperoleh dalam kecepatannya dalam arah sebanding dengan waktu jatuh, dan jadinya (sebelum ia mencapai kecepatan dimana gaya tahanan udara menjadi signifikan dibandingkan dengan gaya gravitasi) laju perolehan momentum dan kecepatannya adalah konstan. Fakta ini pertama kali ditemukan oleh Galileo.
  • Objek berat suspended pada timbangan. Karena objek tidak bergerak (sehingga turunan waktu dari momentumnya adalah nol) maka selama percepatan jatuh bebas g ia harus mengalami percepatan yang diarahkan sama dan berlawanan a = -g dikarenakan aksi pegas.
  • Percepatan ini dikalikan dengan massa objek adalah apa yang kita labeli sebagai "gaya reaksi pegas" yang mana secara nyata sama dan berlawanan dengan berat objek mg.
  • Mengetahui massa (katakanlah, 1 kg) dan percepatan jatuh bebas (katakanlah, 9,8 meter/detik2) kita dapat menentukan timbangan dengan tanda "9,8 N". Pasang beragam massa (2 kg, 3 kg, ...) kita dapat mengkalibrasi timbangan dan kemudian menggunakan skala tertentu ini untuk mengukur banyak gaya yang lain (gesek, gaya reaksi, gaya listrik, gaya magnetik, dst).

Gaya dalam Relativitas Khusus  

Dalam teori relativitas khusus, massa dan energi adalah sama (sebagaimana dapat dilihat dengan menghitung kerja yang diperlukan untuk mempercepat benda). Ketika kecepatan suatu objek meningkat demikian juga energinya dan oleh karenanya ekivalensi massanya (inersia). Hal ini memerlukan gaya yang lebih besar untuk mempercepat benda sejumlah yang sama daripada itu lakukan pada kecepatan yang lebih rendah. Definisi masih valid.

Gaya dan Potensial

Disamping gaya, konsep yang sama secara matematis dari medan energi potensial dapat digunakan untuk kesesuaian. Sebagai contoh, gaya gravitasi yang beraksi pada suatu benda dapat dipandang sebagai aksi medan gravitasi yang hadir pada lokasi benda. Pernyataan ulang secara matematis definisi energi (melalui definisi kerja), medan skalar potensial didefinisikan sebagai medan yang mana gradien adalah sama dan berlawanan dengan gaya yang dihasilkan pada setiap setiap titik. Gaya dapat diklasifikasi sebagai konservatif atau non konservatif. Gaya konservatif sama dengan gradien potensial.

Gaya konservatif

Gaya konservatif yang beraksi pada sistem tertutup memiliki sebuah kerja mekanis terkait yang memperkenankan energi untuk mengubah hanya antara bentuk kinetik atau potensial. Hal ini berarti bahwa untuk sistem tertutup, energi mekanis netto adalah kekal kapan pun gaya konservatif beraksi pada sistem. Gaya, oleh karena itu, terkait secara langsung dengan perbedaan energi potensial antara dua lokasi berbeda dalam ruang dan dapat ditinjau sebagai artifak, benda (artifact) medan potensial dalam cara yang sama bahwa arah dan jumlah aliran air dapat ditinjau sebagai artifak pemetaan kontur (contour map) dari ketinggian area. Gaya konservatif meliputi gravitasi, gaya elektromagnetik, dan gaya pegas. Tiap-tiap gaya ini, oleh karena itu, memiliki model yang gayut pada posisi seringkali diberikan sebagai vektor radial eminating dari potensial simetri bola.

Gaya non konservatif

Untuk skenario fisis tertentu, adalah tak mungkin untuk memodelkan gaya sebagaimana dikarenakan gradien potensial. Hal ini seringkali dikarenakan tinjauan makrofisis yang mana menghasilkan gaya sebagai kemunculan dari rata-rata statistik makroskopik dari keadaan mikro. Sebagai contoh, friksi disebabkan oleh gradien banyak potensial elektrostatik antara atom-atom, namun mewujud sebagai model gaya yang tak gayut sembarang vektor posisi skala makro.
Gaya non konservatif selain friksi meliputi gaya kontak yang lain, tegangan, tekanan, dan seretan (drag). Akan tetapi, untuk sembarang deskripsi detil yang cukup, seluruh gaya ini adalah hasil gaya konservatif karena tiap-tiap gaya makroskopis ini adalah hasil netto gradien potensial mikroskopis. Hubungan antara gaya non konservatif makroskopis dan gaya konservatif mikroskopis dideskripsikan oleh perlakuan detil dengan mekanika statistik. Dalam sistem tertutup makroskopis, gaya non konservatif beraksi untuk mengubah energi internal sistem dan seringkali dikaitkan dengan transfer panas. Menurut Hukum Kedua Termodinamika, gaya non konservatif hasil yang diperlukan dalam transformasi energi dalam sistem tertutup dari kondisi terurut menuju kondisi lebih acak sebagaimana entropi meningkat.

Modifikasi : Sri Mulyanti




Rabu, 30 Maret 2011

Listrik


Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik, dapat juga diartikan sebagai berikut:
  • Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
  • Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
Bersama dengan magnetisme, listrik membentuk interaksi fundamental yang dikenal sebagai elektromagnetisme. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas, seperti petir, medan listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik.

Sifat - Sifat Listrik
Listrik memberi kenaikan terhadap 4 gaya dasar alami, dan sifatnya yang tetap dalam benda yang dapat diukur. Dalam kasus ini, frase "jumlah listrik" digunakan juga dengan frase "muatan listrik" dan juga "jumlah muatan". Ada 2 jenis muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis saling menolak dan muatan-lawan jenis saling menarik satu sama lain. Besarnya gaya menarik dan menolak ini ditetapkan oleh hukum Coulomb. Beberapa efek dari listrik didiskusikan dalam fenomena listrik dan elektromagnetik.
Satuan unit SI dari muatan listrik adalah coulomb, yang memiliki singkatan "C". Simbol Q digunakan dalam persamaan untuk mewakili kuantitas listrik atau muatan. Contohnya, "Q=0,5 C" berarti "kuantitas muatan listrik adalah 0,5 coulomb".
Jika listrik mengalir melalui bahan khusus, misalnya dari wolfram dan tungsten, cahaya pijar akan dipancarkan oleh logam itu. Bahan-bahan seperti itu dipakai dalam bola lampu (bulblamp atau bohlam).
Setiap kali listrik mengalir melalui bahan yang mempunyai hambatan, maka akan dilepaskan panas. Semakin besar arus listrik, maka panas yang timbul akan berlipat. Sifat ini dipakai pada elemen setrika dan kompor listrik.

Berkawan Dengan Listrik
Listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dengan listrik arus searah jika kita memegang hanya kabel positif (tapi tidak memegang kabel negatif), listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita tidak terkena strum). Demikian pula jika kita hanya memegang saluran negatif.
Dengan listrik arus bolak-balik, Listrik bisa juga mengalir ke bumi (atau lantai rumah). Hal ini disebabkan oleh sistem perlistrikan yang menggunakan bumi sebagai acuan tegangan netral (ground). Acuan ini, yang biasanya di pasang di dua tempat (satu di ground di tiang listrik dan satu lagi di ground di rumah). Karena itu jika kita memegang sumber listrik dan kaki kita menginjak bumi atau tangan kita menyentuh dinding, perbedaan tegangan antara kabel listrik di tangan dengan tegangan di kaki (ground), membuat listrik mengalir dari tangan ke kaki sehingga kita akan mengalami kejutan listrik ("terkena strum").
Listrik dapat disimpan, misalnya pada sebuah aki atau batere. Listrik yang kecil, misalnya yang tersimpan dalam batere, tidak akan memberi efek setrum pada tubuh. Pada aki mobil yang besar, biasanya ada sedikit efek setrum, meskipun tidak terlalu besar dan berbahaya. Listrik mengalir dari kutub positif batere/aki ke kutub negatif.
Sistem listrik yang masuk ke rumah kita, jika menggunakan sistem listrik 1 fase, biasanya terdiri atas 3 kabel:
  • Pertama adalah kabel fase yang merupakan sumber listrik bolak-balik (positif dan negatifnya berbolak-balik terus menerus). Kabel ini adalah kabel yang membawa tegangan dari pembangkit tenaga listrik (PLN misalnya); kabel ini biasanya dinamakan kabel panas (hot), dapat dibandingkan seperti kutub positif pada sistem listrik arus searah (walaupun secara fisika adalah tidak tepat).
  • Kedua adalah kabel netral. Kabel ini pada dasarnya adalah kabel acuan tegangan nol, yang biasanya disambungkan ke tanah di pembangkit tenaga listrik (di kantor PLN misalnya); dapat dibandingkan seperti kutub negatif pada sistem listrik arus searah; jadi jika listrik ingin dialirkan ke lampu misalnya, maka satu kaki lampu harus dihubungkan ke kabel fase dan kaki lampu yang lain dihubungkan ke kabel netral; jika dipegang, kabel netral biasanya tidak menimbulkan efek strum yang berbahaya, namun karena ada kemungkinan perbedaan tegangan antara acuan nol di kantor PLN dengan acuan nol di lokasi kita, ada kemungkinan si pemegang merasakan kejutan listrik. Dalam kejadian-kejadian badai listrik luar angkasa (space electrical storm) yang besar, ada kemungkinan arus akan mengalir dari acuan tanah yang satu ke acuan tanah lain yang jauh letaknya. Fenomena alami ini bisa memicu kejadian mati lampu berskala besar.
  • Ketiga adalah kabel tanah atau Ground. Kabel ini adalah acuan nol di lokasi pemakai, yang biasanya disambungkan ke tanah di rumah pemakai; kabel ini benar-benar berasal dari logam yang ditanam di tanah dekat rumah kita; kabel ini merupakan kabel pengamanan yang biasanya disambungkan ke badan (chassis) alat2 listrik di rumah untuk memastikan bahwa pemakai alat tersebut tidak akan mengalami kejutan listrik. Walaupun secara teori, acuan nol di rumah (kabel tanah ini) harus sama dengan acuan nol di kantor PLN (kabel netral), kabel tanah seharusnya tidak boleh digunakan untuk membawa arus listrik (misalnya menyambungkan lampu dari kabel fase ke kabel tanah). Tindakan ceroboh seperti ini hanya akan mengundang bahaya karena chassis alat-alat listrik di rumah tersebut mungkin akan memiliki tegangan tinggi dan akan menyebabkan kejutan listrik bagi pemakai lain. Pastikan teknisi listrik anda memasang kabel tanah di sistem listrik di rumah. Pemasang ini penting, karena merupakan syarat mutlak bagi keselamatan anda dari bahaya kejutan listrik yang bisa berakibat fatal dan juga beberapa alat-alat listrik yang sensitif tidak akan bekerja dengan baik jika ada induksi listrik yang muncul di chassisnya (misalnya karena efek arus Eddy).
Unit - Unit Listrik SI
Unit-unit elektromagnetisme SI
Simbol Nama kuantitas Unit turunan
Unit dasar
I Arus ampere A A
Q Muatan listrik, Jumlah listrik coulomb C A·s
V Perbedaan potensial volt V J/C = kg·m2·s−3·A−1
R, Z Tahanan, Impedansi, Reaktansi ohm Ω V/A = kg·m2·s−3·A−2
ρ Ketahanan ohm meter Ω·m kg·m3·s−3·A−2
P Daya, Listrik watt W V·A = kg·m2·s−3
C Kapasitansi farad F C/V = kg−1·m−2·A2·s4

Elastisitas reciprocal farad F−1 V/C = kg·m2·A−2·s−4
ε Permitivitas farad per meter F/m kg−1·m−3·A2·s4
χe Susceptibilitas listrik (dimensionless) - -

Konduktansi, Admitansi, Susceptansi siemens S Ω−1 = kg−1·m−2·s3·A2
σ Konduktivitas siemens per meter S/m kg−1·m−3·s3·A2
H Medan magnet, Kekuatan medan magnet ampere per meter A/m A·m−1
Φm Flux magnet weber Wb V·s = kg·m2·s−2·A−1
B Kepadatan medan magnet, Induksi magnet, Kekuatan medan magnet tesla T Wb/m2 = kg·s−2·A−1

Reluktansi ampere-turns per weber A/Wb kg−1·m−2·s2·A2
L Induktansi henry H Wb/A = V·s/A = kg·m2·s−2·A−2
μ Permeabilitas henry per meter H/m kg·m·s−2·A−2
χm Susceptibilitas magnet (dimensionless) - -


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Listrik
Modifikasi : Sri Mulyanti



CAHAYA MATAHARI

Sinar matahari atau radiasi matahari adalah sinar yang berasal dari matahari.Tanaman menggunakan cahaya matahari untuk berfotosintesis dan membuat makanan. Tanpa cahaya matahari, takkan ada kehidupan di Bumi.
Sinar matahari bisa berakibat baik maupun buruk kepada kesehatan seseorang. Dalam terang, tubuh manusia memproduksi vitamin D sendiri. Terlalu lama terpajan sinar matahari bisa menyebabkan kulit terbakar.

Cahaya matahari
Tanaman memerlukan cahaya matahari tumbuh hijau. Dengan air tanpa cahaya matahari, tanaman akan tumbuh tinggi dengan cepat, namun akan terlihat kuningdan kekurangan air, meskipun saat disentuh, daunnya teraba amat basah.

Modifikasi : Bunga Rinjani Larasati

Magnet

Magnet ialah sejenis logam yang juga dikenali dengan nama besi berani. Magnet mempunyai medan magnet dan dapat menarik butir-butir besi lain ke arahnya. Perkataan magnet berasal dari bahasa Greek "magnítis líthos"  yang bererti “batu magnesia”. Ini adalah kerana magnet mula-mula dijumpai di suatu daerah Asia kecil bernama Magnesia. Suatu keunikan yang ada pada magnet ini ialah apabila magnet itu digantung, arah yang ditunjukkannya ialah utara-selatan.
Selain magnet asli (yang dilombong), terdapat juga magnet yang dibuat manusia. Magnet asli ialah magnet yang kekal keadaannya, manakala magnet yang dibuat manusia ada yang kekal dan ada yang sementara (dipanggil elektromagnet). Kebanyakan magnet yang digunakan hari ini adalah dibuat oleh manusia.
Setiap magnet mempunyai satu 'kutub selatan' dan satu 'kutub utara'. Apabila satu hujung magnet didekati suatu hujung magnet yang lain, kedua-dua ujung akan menarik di antara satu dengan yang lain sekiranya ujung-hujung magnet itu mempunyai kutub yang berlainan. Sebaliknya akan berlaku sekiranya kedua-dua ujung mempunyai kutub yang sama.

 Kegunaan magnet yaitu :
  • Jarum kompas adalah daripada magnet kekal.
  • Pintu peti ais mempunyai magnet kekal supaya ia sentiasa tertutup.
  • Kad ATM dan kad kredit mempunyai jalur magnet yang berisi maklumat.
  • TV dan monitor komputer menggunakan elektromagnet untuk menghasilkan gambar.
  • Mikrofon dan pembesar suara menggunakan kombinasi magnet kekal dan elektromagnet.
  • Media rakaman magnetik: Tape VHS biasa sebenarnya mengandungi golongan tape bermagnet. Maklumat yang menghasilkan video dan bunyi dikodkan pada lapisan bermagnet pada tape. Ini merupakan sebab magnet akan memusnahkan maklumat dalam tape jenis ini. Keset audio kompak juga bergantung kepada tape bermagnet.
  • kad kredit, kad debit, dan kad ATM : Kesemua kad ini mempunyai jalur bermagnet pada sisi. Jalur ini mengandungi maklumat yang diperlukan bagi menghubungi institusi kewangan persendirian dan menghubungkan dengan akaun mereka.
  • magnet pada peti sejuk memastikan pintu peti sejuk kedap udara, dengan itu mengelakkan pembaziran tenaga.
  • Common televisions and computer monitors: The vast majority of TV's and computer screens rely in part on an electromagnet to generate an image see the article on cathode ray tubes for more information. Plasma screens and LCD rely on different technology entirely.
  • Pembesar suara dan mikrophon: Pembesar suara sebenarnya adalah gabungan magnet kekal dan elektromagnet. Pembesar suara pada asasnya peranti yang menukar tenaga eletrik (isyarat) kepada tenaga mekanikal (bunyi). Elektromagnet membawa isyarat, yang menghasilkan perubahan medan megnet dan menarik medan yang terdapat pada magnet kekal. Pergerakan penarikan dan penolakan menggerakkan kon, yang menghasilkan bunyi. Kebanyakan pembesar suara bergantung kepad teknologi ini, tetapi terdapat juga yang menggunakan konsep yang berlainan. Mikrophon piawaian berasaskan kepada konsep yang sama, tetapi menyongsang. Mikrophon mempunyai kon atau selaput yang terlekat kepada gelongan wayar. Gelung itu terletak dalam megnet berbentuk khas. Apabila bunyi mengegarkan selaput, gelung itu turut bergetar dan menghasilkan voltage apabila ia melalui medan magnet (lihat hukum Lenz ). Voltage dalam wayar ini sekarang adalah isyarat eletrik yang mewakili bunyi asal.
  • Motor eletrik dan generator: Motor eletrik (seperti mana pembesar suara) bergantung kepada gabungan eletromagnet dan magnet kekal, dan sepertimana pembesar suara, menukar tenaga eletrik kepada tenaga mekanikal. Generator bertindak menyongsang: Ia menukar tenaga mekanikal kepada tenaga eletrik.
  • Transformer: Transformer merupakan peranti yang menukar tenaga eletrik antara dua peranti yang terpisah secara eletrik melalui penyambung magnet.
  • chuck: Chuck digunakan di dalam kerja logam bagi memegang objek. Sekiranya objek ini boleh dipegang menggunakan magnet kemudian permanent or electromagnetic chuck mungkin digunakan. Magnet juga digunakan apabila ciri-ciri mereka berguna, contoh: Tapak megnet atau pemegang bermagnet 
Daya Magnet
Mengira daya tarikan atau tolakan antara dua magnet secara umum adalah amat rumit, kerana ia bergantung kepada bentuk magnet, kemagnetannya, kedudukan dan jarak dua magnet itu. Akan tetapi ada satu formula yang boleh digunakan untuk kes mudah daya di antara dua kutub magnet:
F={{m_1m_2}\over{\mu r^2}} [1]
di mana
F merupakan daya (unit SI: newton)
m merupakan kekuatan kutub (unit SI: weber)
μ merupakan kebolehtelapan (permeability) medium (unit SI: tesla meter per ampere)
r merupakan jarak antara dua magnet (unit SI: meter).

Sumber : http://ms.wikipedia.org/wiki/Magnet
Modifikasi : Sri Mulyanti



                                                                                                                                                                                           

Senin, 21 Maret 2011

METEOR


Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide.
Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater.
Modifikasi : Bunga Rinjani Larasati

GEMPA DAN TSUNAMI DI JEPANG ADALAH SALAH SATU AKIBAT SUPERMOON???

Fenomena Supermoon Pemicu Gempa dan Tsunami Jepang? Bumi akan berdekatan dengan Bulan pada tanggal 19 Maret 2011, Fenomena Supermoon sedang marak dibicarakan apalagi disangkut pautkan dengan kejadian Gempa yang memicu Tsunami besar di Jepang. Fenomena Supermoon memang cukup langka terjadi, seringkali fenomena ini disangkut pautkan dengan akan terjadinya bencana besar di bumi.

Sebelum merangkak lebih jauh tentang hal ini, tentunya lebih baik kita mengenal lebih dahulu apa itu Fenomena Supermoon yang cukup jarang terjadi.

Fenomena Supermoon

Fenomena alam ini merupakan saat dimana jarak antara bumi dan bulan cukup dekat, kedekatan ini melalui tahap-tahap dan tidak langsung secara cepat terjadi begitu saja. Dalam fenomena ini bulan akan terlihat bulat utuh dengan dimensi yang lebih besar dari bulan purnama biasa, hal itu disebabkan jarak yang amat dekat dengan bumi atau periegee(Jarak terdekat bumi dan bulan).
fenomena supermoon
supermoon
Fenomena Supermoon ini selalu dikaitkan dengan bencana alam yang dahsyat, misal pada tahun 955, 1974, 1992 dan 2005, di kesemua tahun tersebut ketika terjadi Fenomena alam Supermoon, pas dengan kejadian cuaca ekstrim.
Sebagai contoh, pada saat kejadian Gempa besar dan Tsunami di Aceh tahun 2004, selain itu juga pada Natal 1974, topan Tracy menghancurkan Darwin, Australia. Contoh dari 2 kejadian tersebut mempunyai hubungan dengan Fenomena Supermoon.

Gempa dan Tsunami di Jepang Akibat Fenomena Supermoon?

Space.com beberapa waktu lalu merilis pernyataan tentang fenomena supermoon atau jarak terdekat Bumi dan Bulan, posisi yang sangat dekat antara Bumi dan Bulan ini akan terjadi pada tanggal 19 Maret 2011 besok, jarak terdekatnya sekitar 221.567 mil, terdekat selama 18 tahun terakhir.
Menurut para ahli dampak dari fenomena supermoon ini memicu peningkatan gelombang air pasang di laut, selain itu juga memicu peningkatan pada aktivitas seismik di Bumi yang bisa berakibat pada meningkatnya potensi gempa bumi dan erupsi gunung berapi.
Tepat 8 hari menjelang puncak kedekatan jarak antara bumi dan bulan atau yang disebut dengan Supermoon, terjadi tragedi atau bencana alam Gempa dengan kekuatan 8,9 SR di Jepang dan menimbulkan Tsunami besar yang menelan korban jiwa sampai 1000 orang.
Diketahui, Gempa terjadi karena adanya aktivitas tektonik di Bumi, disangkut pautkan dengan hal tersebut, banyak pihak yang mencoba berspekulasi tentang kejadian Gempa dan Tsunami di Jepang yang mempunyai hubungan dengan fenomena Supermoon.
Salah satunya yang mempunyai pandangan spekulasi tentang hal tersebut adalah, Mark Paquette, blogger ini menulis dalam blognya bahwa beberapa Gempa dahsyat yang pernah terjadi dibumi berkaitan dengan kedekatan jarak antara Bumi dan Bulan. Dalam blog nya itu ia mencoba memberikan satu contoh nyata yaitu ketika Gempa dan Tsunami di Aceh 26 Desember 2004, pada saat itu bertepatan dengan 14 hari sebelum perigee Bumi-Bulan yang terjadi pada 10 Januari 2005.
Mark menulis, “Jadi, apa yang bisa kita lihat sekarang? Gempa bumi? Erupsi gunung berapi? Sepertinya kita cuma bisa menunggu dan melihat nanti.” Cukup seram jika kita hubungkan dengan kejadian Gempa besar yang dialami Jepang, terbesar sepanjang sejarah kegempaan Jepang mulai tahun 1891.
Pendapat spekulasi dari Mark tentang adanya hubungan antara Supermoon dan Gempa-Tsunami di Jepang di jawab oleh salah satu pakar meteorolog senior di AccuWeather Paul Walker. Ia membantah spekulasi dari Mark tersebut, ia mengatakan pernyataan tentang Gempa besar di Jepang pada Jumat 11 Maret 2011 tersebut tidak ada hubungannya dengan perigee Bumi-Bulan.
Beliau mengatakan, “Saya kira Anda tidak bisa menghubungkannya dengan ‘supermoon’ yang masih 8 hari lagi terjadi. ‘Supermoon’ memang bisa berakibat pada gelombang pasang yang luar biasa, tapi tidak bisa begitu saja dikaitkan dengan peristiwa alam yang ekstrim semacam ini,” jelas beliau.
Hal senada juga diungkapkan oleh Astronom NASA David William, ia sependapat dengan Paul bahwa kejadian Gempa di Jepang yang memakan korban sampai ribuan tersebut tidak ada hubungannya dengan Fenomena Supermoon. “Supermoon itu hanya bulan yang besar dan sangat bercahaya. Tak ada yang spesial dengan itu,” tegasnya.
Pembantahan tentang pendapat spekulasi gempa di jepang terjadi karena fenomena supermoon juga dilontarkan oleh John Vidale, seismolog University of Washington dan direktur Pasific Northwest Seismic Network serta Wiliam Wilcock yang juga dari University of Washington.
Phil Plait, adalah mantan Ilmuwan NASA pun membantah, ia mengatakan, “Apapun yang orang katakan, yang jelas tak ada kemungkinan gempa ini disebabkan oleh Bulan.”
Berbeda dengan bantahan dari para pakar diatas, Dr. Victor Gostin, dari Planetary and Environmental Geoscientist, Universitas Adelaide, pernah mengatakan bahwa ramalan cuaca, gempa bumi, gunung meletus dan bencana alam lainnya belum dapat dipastikan. Namun ada beberapa korelasi antara garis katulistiwa dengan gempa besar dan bulan purnama.
Ini disebabkan pasang-surut (analisator pasang laut) yang dapat memicu terjadinya gempa bumi,” ungkap beliau.
Memang jika menurut ilmu, fenomena supermoon atau Perigee yang disangkut pautkan dengan Gempa dan Gelombang Tsunami di Jepang pada Jumat, 11 Maret 2011 tersebut, biasa saja menimbulkan peningkatan aktivitas tektonik. Namun Phil Plait menegaskan, sekarang ini bulan belum masuk pada masa tersebut atau belum berada pada jarak terdekat dengan bumi.
Pergerakan Bulan bisa saja tidak mendekat, tapi bisa menjadi menjauh dari bumi, kejadian menjauhnya posisi bulan dari bumi adalah apogee.
Memang cukup membingungkan jika melihat tanggapan, pandangan para ahli tentang fenomena supermoon yang disinyalir pada saat Perigee efektifitas gravitasi antara bulan dan bumi meningkat, hal tersebut mempunyai efek antara lain gelombang pasang, mudahnya Air adalah elemen bumi yang paling gampang terpengaruh Gravitasi.
Mungkin sampai saat ini belum bisa terjawab pertanyaat diatas, karena memang bisa saja ada hubungan antara Fenomena Supermoon yang memicu Gempa serta Tsunami di Jepang.

SUPERMOON DI INDONESIA

Dalam artikel foto fenomena supermoon 2011 ini ada beberapa foto yang berhasil kami dapat di beberapa daerah indonesia, Bandung, Jakarta, Aceh dan beberapa daerah lagi. Untuk itu langsung saja melihat foto supermoon dibawah ini.

Foto Supermoon di Daerah Aceh, 19 Maret 2011

foto supermoon aceh
supermoon di aceh
Terlihat pada foto fenomena supermoon diatas, bulan sangat terlihat bulat utuh dan besar. Foto supermoon ini diambil dari daerah Aceh, yang mana pada saat fenomena alam yang membuat heboh ini akan terjadi sempat terjadi kepanikan di Aceh. Warga daerah Pidie, Lhokseumawe, dan Langa di Bireuen panik ketika melihat air laut yang pasang dan merendam pemukiman warga disana.
Kepanikan disebabkan oleh pemberitaan jika fenomena supermoon terjadi maka akan timbul bencana besar, karena hal tersebut air laut yang pasang dan menggenangi pemukiman warga di Aceh pada saat fenomena supermoon sempat dikira adalah Tsunami.
Untuk mengantisipasi kepanikan warga di Aceh pihak Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Blang Bintang, Banda Aceh, Alfian, mengeluarkan pernyataan. Fenomena Supermoon yang terjadi tahun 2011 ini tidak menyebabkan bencana alam, warga tidak usah panik.
Kami bahkan tidak mengeluarkan peringatan karena ini peristiwa biasa,” kata Alfian

Foto Fenomena Supermoon di Jakarta 19 Maret 2011

foto supermoon jakarta
supermoon di jakarta
Foto supermoon juga kami peroleh didaerah Jakarta, pada pukul 22.00 wib, awan yang menutupi langit jakarta perlahan mulai menghilang. Cukup terlihat jelas sekali penampakan supermoon di langit Jakarta. Menanggapi foto supermoon atau fenomena alam supermoon bulan besar, mahasiswa yang aktif dibidang astronomi disalah satu perguruan tinggi Jakarta bernama Jhoni Irawan mengatkan ia tak ingin tertinggal untuk melihat dan mengabadikan fenomena supermoon di langit jakarta.
Ia mengatakan, “Sudah kelihatan sekarang, terlihat berwarna putih bersih,” ungkapnya pada sabtu malam 19 Maret 2011.
Ia pun berusaha untuk mengabadikan fenomena supermoon tersebut, langka untuk mendapatkan kejadian alam indah ini. “Pasti lah diabadikan,” ungkapnya dengan senang.

Foto Fenomena Supermoon di Bandung 19 Maret 2011

supermoon di bandung
supermoon di bandung
Untuk daerah bandung yang sempat diguyur hujan, kesempatan melihat fenomena supermoon ternyata masih bisa kita lihat langsung dengan mata telanjang. Bulan terlihat cukup besar, nampak seperti purnama.
Foto supermoon di langit bandung diatas kami mengambilnya menggunakan kamera Handphone sehingga tidak terlihat sangat besar seperti foto supermoon di beberapa daerah diatas. Dan yang pasti kualitas gambar tidak sebagus foto fenomen supermoon yang ada didaerah Jakarta dan Aceh diatas.

Fenomena Supermoon dan Bencana Alam

Fenomena alam supermoon maret 2011 ini merupakan jarak terdekat bulan dan bumi dalam kurun waktu 18 tahun. Jika dihitung kira-kira jarak antara bulan dan bumi saat kejadian supermoon atau bulan besar ini sekitar 221.567 mil atau 356.578 kilometer.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, fenomena supermoon sempat menjadi bahan pembicaraan yang cukup hangat, banyak pendapat yang menyatakan bahwa supermoon 19 Maret 2011 ini dapat membawa bencana alam besar. Pendapat tersebut diambil dari beberapa kejadian bencana alam gempa dan tsunami di dunia, salah satunya waktu gempa dan tsunami di Aceh tahun 2004.
Selain kejadian bencana besar di Aceh, fenomena supermoon diklaim sebagai pemicu gempa dan tsunami di jepang pada hari Jumat 11 Maret 2011 tepat terjadi delapan hari sebelum supermoon 2011. Namun pernyataan-pernyataan seperti itu langsung dibantah oleh pihak Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA.
NASA melalui Ilmuwan Goddard Space Flight Center NASA, Jim Garvin, menjelaskan tentang fenomena alam supermoon yang terjadi di bulan maret 2011 ini. Menurut beliau, supermoon ini berbarengan dengan aktifitas bulan purnama, seperti ungkap beliau,”Bulan akan terlihat lebih besar, meski perbedaan jarak dari Bumi hanya beberapa persen di banding biasanya,”
Beliau juga menambahkan permasalahan supermoon, “Efek supermoon terhadap Bumi kecil. Dan menurut studi detil para seismolog dan vulkanolog, kombinasi antara supermoon dan bulan purnama tidak mempengaruhi energi internal keseimbangan di bumi.” Secara tidak langsung beliau menyatakan bahwa walau bulan mempunyai pengaruh terhadap kondisi pasang surut Bumi, itu tidak mampu memicu gempa besar dan mematikan ataupu bencana alam besar lainnya.
Beliau juga menegaskan bahwa kekuatan itu ada pada Bumi, “Bumi menyimpan energi di balik lapisan luar atau keraknya. Perbedaan daya pasang surut yang diakibatkan bulan (juga matahari) tidak cukup mendasari munculnya kekuatan besar dari dalam bumi.” Tutup beliau.
Lantas bagaimana dengan kejadian gunung meletus di Indonesia yaitu gunung Karangentang yang terletak di Kepulauan Sangir Talaud, Sulawesi Utara. Gunung tersebut meletus sehari sebelum puncak dari fenomena supermoon 2011.
Sebenarnya pendapat bertentangan tentang fenomena supermoon yang terjadi pada bulan maret 2011 ini boleh saja, namun yang menentukan apakah supermoon ada hubungannya atau sebagai faktor penyebab bencana alam hanyalah Sang Pencipta Alam Semesta ini. Ilmu manusia cukup terbatas.

Supermoon dan Bulan Purnama

Jika dikaitkan mungkin sama saja antara bulan purnama dan supermoon, artinya sama dari kedua istilah pada bulan tersebut dimana kondisi bulan saat itu terlihat bulat penuh dan besar. Namun untuk supermoon 2011 ini agak berbeda dari yang pernah terjadi sebelumnya. Kondisi pada saat perige, bulan berjarak cukup dekat sekali dengan Bumi sekitar 356.574,303 kilometer mendekat sekitar 9 kilometer, kondisi perige pada sabtu malam ini akan terlihat pada pukul 3.00 WIB.
Astronom dari United States Naval Observatory, Geoff Chster, menjelaskan tentang purnama super yang terjadi sabtu malam ini. Beliau mengatakan bulan purnama kali ini masih memenangkan kontes kedekatan dalam fase purnama. Anda bingung? Berikut penjelasannya.
Menurut beliau, pada 12 Desember 2008 saat terjadinya fenomena supermoon, saat itu bulan telah mencapai purnama pada pukul 16:37 UT, sementara perige (titik terdekat bulan ke bumi dalam lintasan orbit) terjadi pada pukul 21:39. Masih berjarak lima jam dari titik terdekat bumi. Jadi ketika mencapai purnama, jarak bulan ke bumi sepanjang 356.609,709 kilometer.
Sedangkan untuk purnama pada maret 2011 ini beliau menjelaskan, terjadi pada pukul 18:10 UT, sementara bulan mencapai perige pada 19:09 UT. Perbedaan kurang dari satu jam. Sehingga malam ini, ketika purnama, jarak bulan ke bumi adalah 356.575, 913 kilometer.
Untuk wilayah bumi Amerika Utara tak mungkin melihat fenomena supermoon 2011, karena pada saat terjadi purnama tepat sekali dengan siang hari, ketika bulan berada di bawah cakrawala. Begitu pula dengan daerah Timur, Siapapun yang mendongakkan kepala ke langit malam ini, mungkin akan melihat bulan terlihat penuh, namun ketika keping bulan benar-benar 100 persen teriluminasi telah lewat berjam-jam lalu.
Meski sulit dilihat dan dibedakan oleh sebagian besar mata, purnama yang akan disaksikan mulai mengalami pengurangan iluminasi. Tingkat kecerlangan purnama yang bisa dilihat sekitar 99,8 persen saja.

MODIFIKASI: Stera Martiani

SUPERMOON

Sabtu malam, 19 Maret 2011 sebuah fenomena astronomi unik terlihat di langit, lunar perigee atau disebut jugasupermoon. Saat itu, Bulan berada dalam jarak terdekatnya dengan Bumi dalam kurun waktu sekali dalam setiap 18 tahun.

Jarak Bulan hanya sekitar 221.567 mil atau 356.578 kilometer dari induknya. Di Indonesia, supermoon mencapai puncak pada Minggu 20 Maret 2011 dini hari pukul 02.10 Waktu Indonesia Barat.

Pada ahli menyebut supermoon sebagai fenomena biasa dan reguler dalam astronomi. Namun, sejumlah penganut teori konspirasi menghubung-hubungkannya dengan pertanda bencana.

Misalnya, astrolog, Richard Nolle yang mengklaimsupermoon akan memicu gempa bumi, gunung meletus, dan badai besar. Beberapa fakta dijadikan penguat teori itu, seperti tsunami Aceh 2004 yang merenggut lebih dari 200 ribu nyawa terjadi dua minggu sebelum supermoon 2005. Juga bahwa gempa 9,0 skala Richter dan tsunami Jepang pada Jumat 11 Maret 2011, yang hanya delapan hari sebelum supermoon 2011.

Namun, teori ini dibantah Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA. Ilmuwan Goddard Space Flight Center NASA, Jim Garvin menjelaskan, efek bulan terhadap bumi telah lama menjadi subyek studi. Tak ada kaitan antara supermoon dengan bencana.

"Efek supermoon terhadap Bumi kecil. Dan menurut studi detil para seismolog dan vulkanolog, kombinasi antara supermoon dan bulan purnama tidak mempengaruhi energi internal keseimbangan di bumi." Meski bulan berkaitan dengan kondisi pasang surut Bumi, itu tidak mampu memicu gempa besar dan mematikan."

Sementara, Astronom Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin mengingatkan masyarakat untuk tidak menghubungkan lunar perigee dengan bencana. "Ini adalah fenomena astronomi biasa, Bulan berada dalam jarak lebih dekat dengan Bumi."

Apapun itu, supermoon berkaitan dengan bencana atau tidak, fenomena ini cukup memesona siapapun yang beruntung menyaksikannya. Bulan nampak lebih besar dan oranye, sinarnya pun lebih terang daripada malam-malam biasa. 



Sumber: http://nasional.vivanews.com/news/read/210596-video--pesona-supermoon-di-langit-yogya
MODIFIKASI: Stera Martiani

LUBANG HITAM

Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga 8 kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahayahanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Lubang_hitam
 Modifikasi : Bunga Rinjani Larasati

TATA SURYA

Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km),Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami, yang biasa disebut dengan "bulan" sesuai dengan Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Surya
Modifikasi : Bunga Rinjani Larasati

MOLEKUL


Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan netral serta cukup stabil.  Menurut definisi ini, molekul berbeda dengan ion poliatomik. Dalam kimia organik dan biokimia, istilahmolekul digunakan secara kurang kaku, sehingga molekul organik dan biomolekul bermuatan pun dianggap termasuk molekul.
Dalam teori kinetika gas, istilah molekul sering digunakan untuk merujuk pada partikel gas apapun tanpa bergantung pada komposisinya. Menurut definisi ini, atom-atom gas mulia dianggap sebagai molekul walaupun gas-gas tersebut terdiri dari atom tunggal yang tak berikatan.
Sebuah molekul dapat terdiri atom-atom yang berunsur sama (misalnya oksigen O2), ataupun terdiri dari unsur-unsur berbeda (misalnya air H2O). Atom-atom dan kompleks yang berhubungan secara non-kovalen (misalnya terikat oleh ikatan hidrogen dan ikatan ion) secara umum tidak dianggap sebagai satu molekul tunggal.
Modifikasi : Bunga Rinjani Larasti

ION

Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion bermuatan negatif, yang menangkap satu atau lebih elektron, disebut anion, karena dia tertarik menuju anoda. Ion bermuatan positif, yang kehilangan satu atau lebih elektron, disebut kation, karena tertarik ke katoda. Proses pembentukan ion disebut ionisasi. Atom atau kelompok atom yang terionisasi ditandai dengan tikatas n+ atau n-, di mana n adalah jumlah elektron yang hilang atau diperoleh.
Ion pertama kali disajikan dalam bentuk teori oleh Michael Faraday pada sekitar tahun 1830, untuk menggambarkan mengenai bagian molekul yang bergerak ke arah anoda atau katoda dalam suatu tabung hampa udara (vacuum tube, CRT). Namun, mekanisme peristiwa ini baru dideskripsikan pada 1884 oleh Svante August Arrhenius dalam disertasi doktornya di University of Uppsala. Pada mulanya, teori ini tidak diterima (ia memperoleh gelarnya dengan nilai minimum), tetapi kemudian disertasinya memenangi Hadiah Nobel Kimia pada tahun 1903.


Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Ion
Modifikasi : Bunga Rinjani L