Pages

Senin, 21 Maret 2011

GEMPA DAN TSUNAMI DI JEPANG ADALAH SALAH SATU AKIBAT SUPERMOON???

Fenomena Supermoon Pemicu Gempa dan Tsunami Jepang? Bumi akan berdekatan dengan Bulan pada tanggal 19 Maret 2011, Fenomena Supermoon sedang marak dibicarakan apalagi disangkut pautkan dengan kejadian Gempa yang memicu Tsunami besar di Jepang. Fenomena Supermoon memang cukup langka terjadi, seringkali fenomena ini disangkut pautkan dengan akan terjadinya bencana besar di bumi.

Sebelum merangkak lebih jauh tentang hal ini, tentunya lebih baik kita mengenal lebih dahulu apa itu Fenomena Supermoon yang cukup jarang terjadi.

Fenomena Supermoon

Fenomena alam ini merupakan saat dimana jarak antara bumi dan bulan cukup dekat, kedekatan ini melalui tahap-tahap dan tidak langsung secara cepat terjadi begitu saja. Dalam fenomena ini bulan akan terlihat bulat utuh dengan dimensi yang lebih besar dari bulan purnama biasa, hal itu disebabkan jarak yang amat dekat dengan bumi atau periegee(Jarak terdekat bumi dan bulan).
fenomena supermoon
supermoon
Fenomena Supermoon ini selalu dikaitkan dengan bencana alam yang dahsyat, misal pada tahun 955, 1974, 1992 dan 2005, di kesemua tahun tersebut ketika terjadi Fenomena alam Supermoon, pas dengan kejadian cuaca ekstrim.
Sebagai contoh, pada saat kejadian Gempa besar dan Tsunami di Aceh tahun 2004, selain itu juga pada Natal 1974, topan Tracy menghancurkan Darwin, Australia. Contoh dari 2 kejadian tersebut mempunyai hubungan dengan Fenomena Supermoon.

Gempa dan Tsunami di Jepang Akibat Fenomena Supermoon?

Space.com beberapa waktu lalu merilis pernyataan tentang fenomena supermoon atau jarak terdekat Bumi dan Bulan, posisi yang sangat dekat antara Bumi dan Bulan ini akan terjadi pada tanggal 19 Maret 2011 besok, jarak terdekatnya sekitar 221.567 mil, terdekat selama 18 tahun terakhir.
Menurut para ahli dampak dari fenomena supermoon ini memicu peningkatan gelombang air pasang di laut, selain itu juga memicu peningkatan pada aktivitas seismik di Bumi yang bisa berakibat pada meningkatnya potensi gempa bumi dan erupsi gunung berapi.
Tepat 8 hari menjelang puncak kedekatan jarak antara bumi dan bulan atau yang disebut dengan Supermoon, terjadi tragedi atau bencana alam Gempa dengan kekuatan 8,9 SR di Jepang dan menimbulkan Tsunami besar yang menelan korban jiwa sampai 1000 orang.
Diketahui, Gempa terjadi karena adanya aktivitas tektonik di Bumi, disangkut pautkan dengan hal tersebut, banyak pihak yang mencoba berspekulasi tentang kejadian Gempa dan Tsunami di Jepang yang mempunyai hubungan dengan fenomena Supermoon.
Salah satunya yang mempunyai pandangan spekulasi tentang hal tersebut adalah, Mark Paquette, blogger ini menulis dalam blognya bahwa beberapa Gempa dahsyat yang pernah terjadi dibumi berkaitan dengan kedekatan jarak antara Bumi dan Bulan. Dalam blog nya itu ia mencoba memberikan satu contoh nyata yaitu ketika Gempa dan Tsunami di Aceh 26 Desember 2004, pada saat itu bertepatan dengan 14 hari sebelum perigee Bumi-Bulan yang terjadi pada 10 Januari 2005.
Mark menulis, “Jadi, apa yang bisa kita lihat sekarang? Gempa bumi? Erupsi gunung berapi? Sepertinya kita cuma bisa menunggu dan melihat nanti.” Cukup seram jika kita hubungkan dengan kejadian Gempa besar yang dialami Jepang, terbesar sepanjang sejarah kegempaan Jepang mulai tahun 1891.
Pendapat spekulasi dari Mark tentang adanya hubungan antara Supermoon dan Gempa-Tsunami di Jepang di jawab oleh salah satu pakar meteorolog senior di AccuWeather Paul Walker. Ia membantah spekulasi dari Mark tersebut, ia mengatakan pernyataan tentang Gempa besar di Jepang pada Jumat 11 Maret 2011 tersebut tidak ada hubungannya dengan perigee Bumi-Bulan.
Beliau mengatakan, “Saya kira Anda tidak bisa menghubungkannya dengan ‘supermoon’ yang masih 8 hari lagi terjadi. ‘Supermoon’ memang bisa berakibat pada gelombang pasang yang luar biasa, tapi tidak bisa begitu saja dikaitkan dengan peristiwa alam yang ekstrim semacam ini,” jelas beliau.
Hal senada juga diungkapkan oleh Astronom NASA David William, ia sependapat dengan Paul bahwa kejadian Gempa di Jepang yang memakan korban sampai ribuan tersebut tidak ada hubungannya dengan Fenomena Supermoon. “Supermoon itu hanya bulan yang besar dan sangat bercahaya. Tak ada yang spesial dengan itu,” tegasnya.
Pembantahan tentang pendapat spekulasi gempa di jepang terjadi karena fenomena supermoon juga dilontarkan oleh John Vidale, seismolog University of Washington dan direktur Pasific Northwest Seismic Network serta Wiliam Wilcock yang juga dari University of Washington.
Phil Plait, adalah mantan Ilmuwan NASA pun membantah, ia mengatakan, “Apapun yang orang katakan, yang jelas tak ada kemungkinan gempa ini disebabkan oleh Bulan.”
Berbeda dengan bantahan dari para pakar diatas, Dr. Victor Gostin, dari Planetary and Environmental Geoscientist, Universitas Adelaide, pernah mengatakan bahwa ramalan cuaca, gempa bumi, gunung meletus dan bencana alam lainnya belum dapat dipastikan. Namun ada beberapa korelasi antara garis katulistiwa dengan gempa besar dan bulan purnama.
Ini disebabkan pasang-surut (analisator pasang laut) yang dapat memicu terjadinya gempa bumi,” ungkap beliau.
Memang jika menurut ilmu, fenomena supermoon atau Perigee yang disangkut pautkan dengan Gempa dan Gelombang Tsunami di Jepang pada Jumat, 11 Maret 2011 tersebut, biasa saja menimbulkan peningkatan aktivitas tektonik. Namun Phil Plait menegaskan, sekarang ini bulan belum masuk pada masa tersebut atau belum berada pada jarak terdekat dengan bumi.
Pergerakan Bulan bisa saja tidak mendekat, tapi bisa menjadi menjauh dari bumi, kejadian menjauhnya posisi bulan dari bumi adalah apogee.
Memang cukup membingungkan jika melihat tanggapan, pandangan para ahli tentang fenomena supermoon yang disinyalir pada saat Perigee efektifitas gravitasi antara bulan dan bumi meningkat, hal tersebut mempunyai efek antara lain gelombang pasang, mudahnya Air adalah elemen bumi yang paling gampang terpengaruh Gravitasi.
Mungkin sampai saat ini belum bisa terjawab pertanyaat diatas, karena memang bisa saja ada hubungan antara Fenomena Supermoon yang memicu Gempa serta Tsunami di Jepang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar