Pages

Jumat, 15 April 2011

Awan Noctilucent

Awan ini mirip mirip dengan kejadian Aurora, Selain bentuknya yang tidak beraturan,warnanya yang mencolok awan ini juga terletak di langit dan lebih sering dilihat saat senja. Awan ini dapat menembus Awan Mesospheric Kutub (Polar Mesospheric Clouds). Awan ini terbentuk oleh kristal es. Awan ini juga merupakan awan tertinggi di atmosphere bumi yang terletak di daerah mesosphere pada ketinggian sekitar 76 km – 85 km. Awan ini sangat sulit dilihat namun dapat dilihat dengan jelas apabila terkena sinar matahari ketika matahari terletak di bawah horizon apabila daerah kita melihat tertutupi oleh bayangan (Mbulet… emang ) jadi maksudnya adalah saat senja daerah kita melihat tertutupi oleh bayangan/ saat gelap namun di langit masih terang karena matahari masih menyinari daerah langit. Ada teori yang menyebutkan bahwa Aktivitas awan Noctilucent berkembang akhir akhir ini akibat perubahan iklim . Perkembangan aktivitasnya mulai dari kekuatan sinarnya , ukurannya dan frekuensinya.
Awan noctilucent terbentuk dari kristal es yang kurang lebih memiliki diameter 100 nanometer dan terletak sekitar 76-85 kilometer di mesosphere yang merupakan awan tertinggi daripada awan awan lainnya di bumi. Awan awan di bumi yang terletak di atmosphere bagian bawah terbentuk akibat air yang menguap dan mengumpul menjadi partikel partikel kecil kemudian menjadi awan. Nah Awan Noctilucent juga terbentuk dari penguapan air namun penguapan air tersebut menghasilkan pertikel partikel padat berupa debu. Sumber debu dan uap air pada atmosphere bagian atas belum diketahui pastinya. Debunya diperkirakan berasal dari serpihan meteor meteor yang melintas dan memasuki atmosphere bumi dan juga kemungkinan dari debu yang disebabkan oleh gunung berapi dan mungkin juga berasal dari debu yang berasal dari troposphere. Sedangkan airnya diperkirakan dari buangan Pesawat Luar angkasa yang hampir seluruhnya adalah air yang ditemukan bahwa hasil pembuangan dari pesawat luar angkasa dapat membuat awan sendiri. Air hasil pembuangan tersebut setengahnya dilepaskan menuju ke thermosphere biasanya pada ketinggian 103 – 114 kilometer.
Noctilucent Cloud
Hasil pembuangan ini dapat berpindah ke daerah Arctic dalam beberapa hari. Meskipun kecepatan perpindahan dari awan yang bergerak sangat cepat ini tidak diketahui. Ketika air menuju ke daerah utara maka air air tersebut sebagian jatuh dari daerah Thermosphere ke daerah paling dingin di mesosphere yang terletak tepat dibawahnya. Nah kejadian seperti ini menyebabkan terjadinya Awan Noctilucent.Awan Noctilucent lebih sering terjadi pada musim panas dan di daerah sekitar kutub karena mesosphere yang dingin terdapat di daerah kutub. Awan Noctilucent pertama kali di teliti pada tahun 1885 yaitu 2 tahun setelah meledaknya gunung krakatau tepatnya pada tahun 1883.
Noctilucent Clouds 3

FAKTA LAIN : Awan di belahan bumi selatan lebih tinggi 1 km daripada awan di belahan bumi utara. Awan noctilucent biasanya tidak berwarna dan kadang kadang berwaran biru pucat meskipun kadang kadang berwarna merah dan berwarna hijau. Warna biru berasal dari penyerapan ozone di sekitar jalur Awan Noctiluce yang terkena sinar matahari. Awan ini dapat muncul sebagai awan yang berbentuk tak karuan seperti rambut saya namun kadang kala juga dapat muncul dengan pola pola tertentu seperti bergelombang dan pusaran. Awan ini merupakan awan yang enak dilihat dimata karena berwarna warni dan sedikit bervariasi bentuknya.

Awan noctilucent dapat dilihat pada lintang 50- 65 derajat. Namun kadang kadang dapat terjadi pada lintang yang rendah dan mendekati kutub. Awan ini sering terjadi pada musim panas terutama pada pertengahan mei sampai pertengahan agustus di belahan bumi utara dan antara pertengahan november sampai pertengahan januari di belahan bumi selatan. Awan ini sangat redup dan sangat tipis dan dapat dilihat ketika senja diantara matahari terbit dan tenggelam. Awan ini sangat bagus dilihat apabila matahari terletak 6- 16 derajat dibawah horizon. Meskipun awan ini terjadi di kedua belahan bumi namun di sebelah utara terjadi lebih sering (mungkin karena peneliti banyak yang hidup di daerah utara ketimbang daerah selatan).

Sumber : http://cyber7unk.wordpress.com/2010/05/06/awan-noctilucent/ 
Modifikasi : Sri Mulyanti 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar