Pages

Jumat, 15 April 2011

Museum Emas Kolombo (Museo del 'Oro)


Museum Emas Kolumbia (Museo del 'Oro), terletak  di Bogota, ibukota Kolombia. Museum ini merupakan museum emas terbesar dan tersohor di dunia. Gedung Museum ini terus direnovasi (tercatat tahun 1988, 1994, 2004) dan diperluas supaya pengunjung bisa lebih nyaman saat berkunjung dan belajar di dalamnya dan dapat memikat wisatawan asing. Baru-baru ini, museum tersebut juga melakukan renovasi dan mendekorasi ulang, dan kini sudah mulai dibuka lagi.

Sampai saat ini koleksi permanen yang ada di Museum itu ada lebih dari 50.000 ornamen, peralatan dan karya seni terbuat dari emas yang semuanya merupakan peninggalan bangsa Muisca dan peninggalan masyarakat prehispanic (Zaman Invasi Spanyol ke Amerika Latin). Banyaknya koleksi menjadikan Museum ini sebagai tempat penyimpanan koleksi emas terbesar di seluruh dunia.

Sejarah Museo del ‘Oro

Pada 1939, Bank Republik Kolumbia (Banco de la República ) mulai membantu negara untuk melindungi warisan budaya pra Hispanik di dunia. Kolombia. Bank Republik Kolumbia ini, kemudian mengumpulkan benda-benda peninggalan bangsa Muisca (suku asli Kolombia – 2500 SM). Suku Muisca dianggap memiliki salah satu sistem peradaban yang paling berkembang di Amerika Selatan, setelah Suku Inca. Hal ini terlihat dari barang-barang peninggalan Suku Muisca yang terbuat dari emas dan memiliki nilai tinggi.

Setelah mengadakan riset terhadap peninggalan Suku Muisca, maka Bank Republik Kolumbia berhasil mengumpulkan banyak benda-benda logam peninggalan kuno yang berusia 2500 SM sampai benda-benda peninggalan nenek moyang bangsa Kolumbia sebelum kedatangan bangsa Eropa ke Amerika (Zaman Prahispanik). Koleksi pertama museum ini adalah Popoyo Quimbaya, yang hingga kini telah dipamerkan selama 70 tahun.

Mengingat banyaknya koleksi-koleksi peninggalan kuno yang ditemukan, Bank Republik Kolumbia mulai mendanai untuk membangun sebuah Museum, supaya barang-barang warisan negara tersebut dapat dipamerkan dan dapat menjadi kebanggan Kolumbia terhadap peradaban kuno nya.

Museum ini telah menjadi jembatan sejarah kebudayaan bangsa Kolombia sejak 2500 tahun SM, jaman Hispanik dan masa sekarang ini. Museum emas Kolumbia saat ini sudah memiliki lebih dari 50.000 koleksi. Koleksi-koleksi seni emas dari kebudayaan Kolumbia pra kedatangan orang Spanyol  yang dipamerkan, ditempatkan di vitrin (lemari kaca). Koleksi-koleksi ini dikerjakan dengan sangat halus, sehingga dapat menunjukkan dan memberikan gambaran cara hidup dan kepercayaan penduduk pribumi Kolombia, saat itu.

Penemuan dan Pengolahan Emas

Para arkeolog menyatakan bahwa 16.000 – 20.000 tahun yang lalu, para penduduk pribumi mulai berdatangan ke Amerika dari Eropa. Tetapi mereka tidak membawa serta pengetahuan dan ketrampilan mereka semasa di Eropa, yang di kemudian hari justru muncul dan berkembang di Eropa. Penemuan-penemuan  hasil karya mereka juga tidak dipengaruhi oleh budaya China, India atau pun Timur Tengah.

Jadi para penduduk pribumi, dengan ditemukannya logam emas di pasir-pasir sungai, mereka mulai menghargainya dan mempelajari bagaimana cara mengolahnya, memurnikannya, sampai berubah menjadi benda cantik yang bisa kita lihat di museum ini, sekarangi ini.

Yang menakjubkan, dalam upaya mereka untuk memanaskan tungku peleburan, mereka menggunakan kekuatan paru-paru mereka, untuk secara bersama-sama meniup tungku api melewati sebuah alat tertentu, agar dapat mencapai titik lebur emas (1.053 derajat), sehingga dapat dipergunakan untuk memurnikan emas dan selanjutnya ditempa atau dicetak menjadi seperti apa yang dipamerkan di museum ini.

Pengolahan logam di daerah Amerika ini tidak berorientasi pada pembuatan benda tajam untuk pertanian atau senjata dan lain-lain, seperti halnya di daerah lain di dunia. Sebaliknya, digunakan untuk membuat ornamen dan simbol pribadi, yang penuh dengan makna shamanistik.

Denah Lantai

Museo del ‘Oro terdiri dari 3 lantai.

Lantai 1

Lantai 1, sekaligus sebagai pintu utama, merupakan tempat membeli tiket, tempat pemeriksaan para wisatawan yang akan masuk ke museum. Di lantai 1 terdapat suatu aula yang terbagi menjadi beberapa ruang pamer yang disesuaikan dengan tiap-tiap kebudayaan, yakni ruang: Calima, Quimbaya, Muisca, Zenu, Tierradentro, San Augustin, Tolima, Tayrona, Uraba dan sebuah ruang pamer khusus yang dinamakan Kolumbia. Sebuah resto bernama "Kedai kopi resto museum emas", toko souvenir dan oleh-oleh khas Kolombia, juga berada di lantai satu.

Di Lantai 1 ini pengunjung langsung disuguhi oleh “Pameran Emas” di bilik-bilik kaca yang memikat pengunjung dan membuat decak kagum pengunjung.

Lantai 2

Berbagai ornamen emas yang menjadi koleksi utama di museum ini, dipemerkan di lantai 2. Di lantai ini ditampilkan koleksi utama dari sebuah perjalanan sejarah dan adat istiadat suku-suku yang hidup di Kolombia bagian utara, tengah, dan selatan (Suku Muisca) yang diatur sesuai dengan jenis proses logam yang mereka gunakan. Ruang pamer utama ini dinamakan ruang "Manusia dan dewa".

Di Lantai 2 ini juga terdapat ‘Study Room”, tempat dimana para pengunjung dapat mempelajari aspek-aspek tertentu yang lebih lengkap, dan layanan seperti wisata tematik, animasi pedagogis, audio guides dalam bahasa Spanyol, Inggris dan Perancis, ruang multimedia,.  Di sini para pengunjung dapat menyelidiki dan membaca tentang berbagai subyek yang berhubungan dengan benda yang di pamerankan.

Lantai 3

Lantai 3 juga merupakan Ruang Pamer Utama. Lantai ini berisi sejarah emas dan signifikansi terhadap budaya prehispanic (Zaman datangnya Spanyol ke Amerika Selatan), juga berbagai peninggalan sejarah dari daerah Kolombia bagian barat daya. Sepanjang jalan, pengunjung juga dapat melihat galeri legenda, mitos dan cerita yang berhubungan dengan penaklukan Spanyol dan menceritakan kisah perlawanan rakyat Kolombia asli terhadap penjajah Spanyol. Di lantai ini dipamerkan koleksi seni emas kebudayaan Kolumbia prakedatangan orang Spanyol.

Selain emas, museum ini juga memiliki koleksi barang-barang gerabah, berbagai peralatan dan produk dari zaman batu, keramik, kerang, kayu dan tekstil. Barang-barang yang oleh kebudayaan setempat dipandang sebagai Logam suci, yang merefleksikan kehidupan dari berbagai suku yang kini dinamakan Kolumbia. Kehidupan dan pikiran ini sudah ada sejak sebelum kedatangan orang Eropa.

Emas sebagai Logam Suci

Bagi masyarakat pada umunya, emas memiliki nilai secara ekonomis maupun perdagangan, tetapi bagi mereka, emas merupakan Logam Suci, yang memiliki nilai sakral, mewakili kekuatan energi vital yang berasal dari alam, yang ditransmisikan oleh alam semesta, diwakili oleh Bapa Surya. Jadi penduduk pribumi yang mencintai hidup, melambangkannya dengan surya. Mereka melihat bahwa logam emas memiliki kecemerlangan yang sama, warna yang sama, sehingga mereka tertarik untuk mengolah material ini.

Makna Warna Emas  dalam Keseharian

Makanan utama semua bangsa kuno Amerika, khususnya di Kolumbia dan di daerah kuno Bogotá, adalah jagung. Meskipun mereka juga makan kentang, umbi lain, kacang, labu, tetapi jagung adalah makanan pokoknya. Aspek yang sangat menarik ialah bahwa jagung memiliki warna yang sama dengan emas. Dan dalam kosmologinya, jagung juga diasosiasikan dengan emas dan dengan kekuatan matahari.

Orang Muisca juga membuat zamrud dari pertambangan yang ada di daerah ini. Tetapi anehnya di daeah mereka sendiri, tidak terdapat tambang emas. Jadi untuk mendapatkan dan mengolah emas, mereka mendapatkannya melalui perdagangan.

Ornamen Emas sebagai Simbol Kepala Suku

Menurut mitologi penduduk pribumi, Dewa Matahari adalah  pencipta segalanya, dan emas adalah logam suci yang menerima energi dari sinar matahari. Itual sebabnya para kepala suku mengenakan emas sebagai simbol pewarisan kekuatan ini.

Ornamen-ornamen sebagai simbol dari kepala suku ini, dapat dilihat di Museum Emas, seperti ornamen untuk dada, hidung, telinga, mahkota. Di samping itu, ornamen-ornamen emas ini,  menunjukkan bahwa kepala suku memiliki kekuatan matahari untuk membawa masyarakatnya agar dapat bersatu dan mengorganisir tugas bersama.

Dalam kebudayaan penduduk pribumi Kolumbia pra-Hispanik maupun masyarakat sekarang, seorang Shaman (pemuka agama) atau orang dengan status sosial tinggi, akan duduk di sebuah bangku kayu kecil, sebagai sebuah simbol kekuatan. Seorang shaman akan bermeditasi di bangku tersebut untuk berhubungan dengan Tuhan.

Itulah sebabnya semua masyarakat memilikinya, sebagai persiapan untuk tempat sharman dalam memimpin suatu upacara rituil dan itu menandakan tugas mental; untuk berhubungan dengan dunia yang lebih tinggi dan dunia yang lebih rendah.

Berbagai peninggalan di Museum Emas ini, menunjukkan kepada generasi saat ini akan keaneka ragaman budaya Kolombia masa lalu yang sangat mengagumkan, sehingga merangsang dan menjadi daya tarik bagi anak-anak, remaja dan bahkan orang dewasa untuk memperoleh pengetahuan tentang bangsanya dan warisan arkeologi bangsanya. Museum ini dikunjungi lebih dari 500.000 orang per tahun.

Galeri Gambar
Lantai 1




Lantai 2





Lantai 3



Modifikasi : Sri Mulyanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar